Links

Selamat Datang di Blog Chanalbumin

Sticky: Chanalbumin - Kapsul Ikan Gabus / Kutuk

Diposkan oleh Hanum Rachmawati

Ikan Gabus atau ikan kutuk (channa striata) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai common snakehead, merupakan sumber protein yang sangat tinggi dan juga sebagai sumber Albumin bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan luka, baik luka pasca operasi maupun luka bakar, pasca melahirkan, pasca sunat/ khitan, kecelakaan atau luka kronis lainnya.

Fungsi Utama Albumin

* mengatur tekanan osmosis dan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan endema, misalnya bengkak pada kedua kaki.
* sebagai saran pengangkut/ transportasi bahan-bahan yang kurang larut dalam air melewati plasma darah dan cairan sel.

Manfaat Mengkonsumsi Ikan Kutuk


* meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh.
* mempercepat penyembuhan pasca operasi.
* mempercepat penyembuhan luka dalam/ luka luar (pasca melahirkan, khitan, patah tulang, luka bakar, dan luka kronis lain).
* membantu penyembuhan penyakit : Hepatitis, TBC/ Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome, Tonsilitis, Thypus, Diabetes, Stroke, Thalasemia Minor.
* menghilangkan Oedem (pembengkakan)
* memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak dan ibu hamil
* sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin.

Chanalbumin
adalah produk yang dibuat dari ikan kutuk (channa striata) berbentuk powder yang dikemas dalam kapsul, sehingga praktis dan mudah dikonsumsi.

Chanalbumin
terbuat dari daging ikan kutuk segar, ditepungkan dengan kadar air maksimal 3%. Seluruh prosesnya dikerjakan secara higienis dan tanpa bahan tambahan apapun. Kapsul yang digunakan telah memiliki sertifikat Halal no. 00140016360701.

Chanalbumin, Kapsul Kutuk, memiliki kandungan (hasil Lab Kesehatan Prop DIY)
* Protein 79,5%
- Albumin 30,5%
* Mineral 5,95%
* Kadar Air 2,84%

Setiap kapsul Chanalbumin mengandung 900mg powder ikan kutuk/ ikan gabus.

Harga :
* Rp.130.000/ botol @ 20 kapsul. (belum termasuk ongkos kirim)
* Untuk pembelian minimal 5 botol, Rp.120.000/ botol @ 20 kapsul. (belum termasuk ongkos kirim)
* Untuk pembelian minimal 10 botol, Rp.110.000/ botol @ 20 kapsul. (belum termasuk ongkos kirim)

Hubungi :
Hanum Rachmawati
Jl. Bandeng Raya No I-09
Minomartani, Ngaglik, Sleman, DIY
081578640373
E-mail : hanum.rachmawati@gmail.com

Rabu, 20 Oktober 2010

Cepat Sembuh Berkat Ikan Gabus

Kandungan albuminnya sangat tinggi sehingga dapat mempercepat penyembuhan

Pernah melihat ikan gabus yang hidupnya di rawa-rawa? Rupanya memang jelek. Meski begitu, rasanya tak kalah lezat dari ikan salmon. Ikan gabus mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, bahkan pasar-pasar modern. Biasanya dalam bentuk kering alias ikan gabus asin.

Sayangnya, belum banyak orang yang menjadikan ikan gabus sebagai lauk favorit. Padahal, selain rasanya yang lezat, ikan gabus juga memiliki manfaat yang sangat besar untuk kesehatan. Kandungan protein albuminnya yang sangat tinggi, membuat ikan gabus dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan beragam penyakit, dari kekurangan gizi hingga HIV-AIDS.

Salah satu peneliti adalah Prof. DR. dr. Nurpudji A. Taslim, MPH., SpGK., ahli gizi dari CFNH (Center for Food, Nutrition, and Health) bersama rekan-rekannya di Universitas Hasanudin, yang berhasil membuktikannya. Ide penelitian ikan gabus berawal dari kebiasaan masyarakat Sulawesi Selatan, seperti di daerah Sidrat, Sengkang, yang selalu memberikan menu ikan gabus jika ada yang sakit. "Mereka yakin kalau ikan gabus ada manfaatnya namun tak bisa membuktikan secara ilmiah," ungkap Pudji, yang lantas melakukan uji coba dengan memberikan masakan ikan gabus kepada pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus, kadar albumin si pasien meningkat sehingga kesehatannya pun membaik lebih cepat.

APA SIH ALBUMIN ITU?

Albumin merupakan bagian dari protein yang sangat penting untuk tubuh. Tubuh kita terdiri dari 60% plasalbumin. Albumin berada di dalam darah dan berfungsi mengatur keseimbangan air dalam sel, memberi gizi pada sel, dan mengeluarkan produk buangan. Selain itu, albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh.

Bila kadar albumin rendah, maka protein yang dikonsumsi anak akan pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel, menjadi tidak maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin pun, seperti penderita TBC, maka obat yang diminum daya kerjanya kurang maksimal. Sedangkan pada anak yang sedang berada di fase golden age (1-5 tahun), kekurangan albumin sangat mengganggu pertumbuhan otaknya. Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel di otak akan semakin sedikit. Sel yang sedikit membuat anak tak tumbuh lebih cerdas.

Kadar albumin normal dalam tubuh antara 3,5-4,5. Bila kurang dari 2,2 menunjukkan masalah pada tubuh. Umumnya, masalah gizi, karena zat gizi yang dibawa di dalam darah sangat kurang sehingga tak bisa memberi gizi pada sel. Hal ini akan memengaruhi kesehatan anak. Bisa saja anak kekurangan gizi hingga mengalami gizi buruk. Kekurangan gizi ini pun berdampak terhadap daya kekebalan tubuh yang sangat rendah sehingga anak mudah sakit. Sedangkan pada anak yang menderita penyakit tertentu, semisal TBC, akan lebih lama disembuhkan.

Sebenarnya, tubuh memiliki cadangan albumin yang bisa digunakan bila asupan albumin sangat kurang. Letaknya berada di dalam otot. Namun bila albumin cadangan ini diambil terus-menerus, anak akan mengalami gangguan berat badan. Ia terlihat sangat kurus dan tubuhnya tidak bugar. Tak heran bila anak yang sangat kurus diindikasikan kekurangan albumin di dalam tubuhnya.

Berbeda bila kadar albumin di dalam tubuh mencukupi, selain daya tahan tubuh meningkat, proses penyembuhan dari penyakit pun lebih cepat. Bila pun kelebihan biasanya disimpan di jaringan lemak dan tak akan membahayakan anak.

Pudji melakukan penelitian terhadap dua anak dengan gizi buruk yang sedang dalam pengobatan. Anak pertama diberikan biskuit yang tak mengandung albumin, sedangkan anak kedua diberikan biskuit yang mengandung albumin. Hasilnya, anak yang diberikan biskuit dengan kandungan albumin ikan gabus, BB-nya naik lebih cepat.

AYO, BERIKAN IKAN GABUS!

Tak hanya anak sakit yang kekurangan albumin, anak sehat pun bisa mengalami kekurangan albumin namun pada saat itu dia tidak sedang sakit. Bisa ditunjukkan dengan tubuh anak yang kurus, tidak terlihat segar, lemah, dan sebagainya. Namun gejala kurus tidak bisa selalu diindikasikan kalau anak kekurangan albumin. Bisa saja anak memang punya genetik kurus dari kedua orangtuanya atau penyakit lainnya. Menurut Pudji, untuk mendapatkan jawaban yang tepat, darah anak harus diperiksa di laboratorium untuk diketahui kadar protein albuminnya.

Namun, jangan menunggu sampai anak kekurangan albumin. Kita harus mencegah kejadian tersebut karena sangat mengganggu daya tahan tubuh, juga sistem metabolismenya. Kita bisa memberikan albumin secara alami kepada anak. Misalnya dengan menyediakan lauk ikan gabus dalam menu anak. Apalagi, ikan gabus mudah sekali didapatkan di pasar-pasar.

Menurut Pudji, kita bisa bebas memberikan ikan gabus kering atau basah. Namun karena rasa dan baunya yang tak selalu disenangi setiap anak, maka kita perlu membuat variasi menu yang menarik supaya anak senang mengonsumsinya. Bisa digoreng asin, goreng manis, dibuatkan abon, bahkan bisa disantan seperti ikan kakap. Sedangkan untuk bayi, bisa dicampur dengan nasi tim.

Mengenai waktu pemberiannya bisa kita atur sendiri: seminggu sekali atau dua kali, bahkan setiap hari pun boleh. Dengan mengonsumsi ikan gabus diharapkan anak tak akan kekurangan albumin. Namun tentu saja, kita tak boleh mengesampingkan asupan gizi seimbang. Gizi seimbang harus kita perhatikan dengan baik. Jadi, sekarang jangan memandang ikan gabus sebagai lauk orang pinggiran mengingat manfaatnya yang sangat besar.

ALTERNATIF PENGOBATAN MURAH

Kapsul ekstrak ikan gabus bisa dijadikan alternatif pengobatan yang sangat murah. Bayangkan, anak yang berkadar albumin rendah harus diberi infus seharga sekitar Rp1,4 juta per botol. Minimal pemberian adalah 3 botol. Jika dikalikan, maka biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp4,2 juta. Bila kebutuhan infus lebih banyak, tentu biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih besar. Tak heran bila banyak orangtua dari kalangan tak mampu sering mengeluh akan besarnya biaya pengobatan.

Keresahan Pudji akan banyaknya kasus gizi buruk pada anak pun terobati. Sebab, kini mereka tak perlu membayar mahal bila ingin memperbaiki masalah gizi anak. Mereka bisa menggunakan kapsul atau biskuit albumin ikan gabus. Atau, mereka bisa memberikan lauk ikan gabus pada anak-anak mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar