Links

Selamat Datang di Blog Chanalbumin

Sticky: Chanalbumin - Kapsul Ikan Gabus / Kutuk

Diposkan oleh Hanum Rachmawati

Ikan Gabus atau ikan kutuk (channa striata) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai common snakehead, merupakan sumber protein yang sangat tinggi dan juga sebagai sumber Albumin bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan luka, baik luka pasca operasi maupun luka bakar, pasca melahirkan, pasca sunat/ khitan, kecelakaan atau luka kronis lainnya.

Fungsi Utama Albumin

* mengatur tekanan osmosis dan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan endema, misalnya bengkak pada kedua kaki.
* sebagai saran pengangkut/ transportasi bahan-bahan yang kurang larut dalam air melewati plasma darah dan cairan sel.

Manfaat Mengkonsumsi Ikan Kutuk


* meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh.
* mempercepat penyembuhan pasca operasi.
* mempercepat penyembuhan luka dalam/ luka luar (pasca melahirkan, khitan, patah tulang, luka bakar, dan luka kronis lain).
* membantu penyembuhan penyakit : Hepatitis, TBC/ Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome, Tonsilitis, Thypus, Diabetes, Stroke, Thalasemia Minor.
* menghilangkan Oedem (pembengkakan)
* memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak dan ibu hamil
* sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin.

Chanalbumin
adalah produk yang dibuat dari ikan kutuk (channa striata) berbentuk powder yang dikemas dalam kapsul, sehingga praktis dan mudah dikonsumsi.

Chanalbumin
terbuat dari daging ikan kutuk segar, ditepungkan dengan kadar air maksimal 3%. Seluruh prosesnya dikerjakan secara higienis dan tanpa bahan tambahan apapun. Kapsul yang digunakan telah memiliki sertifikat Halal no. 00140016360701.

Chanalbumin, Kapsul Kutuk, memiliki kandungan (hasil Lab Kesehatan Prop DIY)
* Protein 79,5%
- Albumin 30,5%
* Mineral 5,95%
* Kadar Air 2,84%

Setiap kapsul Chanalbumin mengandung 900mg powder ikan kutuk/ ikan gabus.

Harga :
* Rp.130.000/ botol @ 20 kapsul. (belum termasuk ongkos kirim)
* Untuk pembelian minimal 5 botol, Rp.120.000/ botol @ 20 kapsul. (belum termasuk ongkos kirim)
* Untuk pembelian minimal 10 botol, Rp.110.000/ botol @ 20 kapsul. (belum termasuk ongkos kirim)

Hubungi :
Hanum Rachmawati
Jl. Bandeng Raya No I-09
Minomartani, Ngaglik, Sleman, DIY
081578640373
E-mail : hanum.rachmawati@gmail.com

Minggu, 02 Januari 2011

Alamat Baru Chanalbumin

Alamat blog Chanalbumin pindah ke http://chanalbumin.javabeanku.com.
Silakan kunjungi alamat tersebut, untuk mendapatkan semua update terbaru.

Hanum R.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Dapatkan Produk Chanalbumin di Stand JAVA BEAN di Smesco Food Packaging Expo 2010

Kementrian Koperasi dan UKM menyelenggarakan Smesco Food Packaging Expo 2010, pada 27-31 Oktober di Gedung Smesco UKM Indonesia, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Acara ini diharapkan mampu menggerakkan UKM produk pangan (khususnya), sehingga mampu meningkatkan daya saing di pasaran.

Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, target pengunjung yang hadir pada pemeran selama 5 hari itu sebanyak 5.000 orang, 10% di antaranya diharapkan para buyer.
"Jumlah omzet langsung yang diproyeksikan dari pameran tersebut sebesar Rp5 miliar. Jumlah itu belum termasuk dengan transaksi untuk pembeli asing dan lokal yang akan ditindaklanjuti setelah pameran," ujar Neddy Rafinaldy. (http://bataviase.co.id/node/404591).

Pameran bertema ‘Mengangkat Citra Makanan dan Minuman UKM Indonesia Menuju Pasar Global’ diperkirakan akan dihadiri 5.000 hingga 10.000 pengunjung mulai dari investor, pelaku UKM serta masyarakat yang menggandeng sekitar 150 pelaku usaha.

“Kita juga akan memfasilitasi UKM makanan dan minuman untuk melakukan re-branding dan re-desain pada kemasannya agar mampu bersaing di pasar global,” kata Neddy.

Ketua Komite Pengembangan UKM Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Irwan S. Widjaja mengatakan produk makanan dan minuman UKM Indonesia sudah waktunya merambah ke pasar global karena sebenarya dari sisi kualitas dan kemasan sudah bisa bersaing dipasar global. (http://www.bipnewsroom.info)

Java Bean ikut membuka Stand di EXPO ini, bersama 5 perwakilan lain dari DI Yogyakarta. Silakan kunjungi stand Java Bean, untuk mendapatkan manfaat alami dari kedelai dan kacang hijau pilihan.

Selain Sari Kacang Hijau dan Kedelai Java Bean, stand Java Bean juga menyediakan kapsul Chanalbumin.

Rabu, 20 Oktober 2010

Cepat Sembuh Berkat Ikan Gabus

Kandungan albuminnya sangat tinggi sehingga dapat mempercepat penyembuhan

Pernah melihat ikan gabus yang hidupnya di rawa-rawa? Rupanya memang jelek. Meski begitu, rasanya tak kalah lezat dari ikan salmon. Ikan gabus mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, bahkan pasar-pasar modern. Biasanya dalam bentuk kering alias ikan gabus asin.

Sayangnya, belum banyak orang yang menjadikan ikan gabus sebagai lauk favorit. Padahal, selain rasanya yang lezat, ikan gabus juga memiliki manfaat yang sangat besar untuk kesehatan. Kandungan protein albuminnya yang sangat tinggi, membuat ikan gabus dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan beragam penyakit, dari kekurangan gizi hingga HIV-AIDS.

Salah satu peneliti adalah Prof. DR. dr. Nurpudji A. Taslim, MPH., SpGK., ahli gizi dari CFNH (Center for Food, Nutrition, and Health) bersama rekan-rekannya di Universitas Hasanudin, yang berhasil membuktikannya. Ide penelitian ikan gabus berawal dari kebiasaan masyarakat Sulawesi Selatan, seperti di daerah Sidrat, Sengkang, yang selalu memberikan menu ikan gabus jika ada yang sakit. "Mereka yakin kalau ikan gabus ada manfaatnya namun tak bisa membuktikan secara ilmiah," ungkap Pudji, yang lantas melakukan uji coba dengan memberikan masakan ikan gabus kepada pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus, kadar albumin si pasien meningkat sehingga kesehatannya pun membaik lebih cepat.

APA SIH ALBUMIN ITU?

Albumin merupakan bagian dari protein yang sangat penting untuk tubuh. Tubuh kita terdiri dari 60% plasalbumin. Albumin berada di dalam darah dan berfungsi mengatur keseimbangan air dalam sel, memberi gizi pada sel, dan mengeluarkan produk buangan. Selain itu, albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh.

Bila kadar albumin rendah, maka protein yang dikonsumsi anak akan pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel, menjadi tidak maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin pun, seperti penderita TBC, maka obat yang diminum daya kerjanya kurang maksimal. Sedangkan pada anak yang sedang berada di fase golden age (1-5 tahun), kekurangan albumin sangat mengganggu pertumbuhan otaknya. Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel di otak akan semakin sedikit. Sel yang sedikit membuat anak tak tumbuh lebih cerdas.

Kadar albumin normal dalam tubuh antara 3,5-4,5. Bila kurang dari 2,2 menunjukkan masalah pada tubuh. Umumnya, masalah gizi, karena zat gizi yang dibawa di dalam darah sangat kurang sehingga tak bisa memberi gizi pada sel. Hal ini akan memengaruhi kesehatan anak. Bisa saja anak kekurangan gizi hingga mengalami gizi buruk. Kekurangan gizi ini pun berdampak terhadap daya kekebalan tubuh yang sangat rendah sehingga anak mudah sakit. Sedangkan pada anak yang menderita penyakit tertentu, semisal TBC, akan lebih lama disembuhkan.

Sebenarnya, tubuh memiliki cadangan albumin yang bisa digunakan bila asupan albumin sangat kurang. Letaknya berada di dalam otot. Namun bila albumin cadangan ini diambil terus-menerus, anak akan mengalami gangguan berat badan. Ia terlihat sangat kurus dan tubuhnya tidak bugar. Tak heran bila anak yang sangat kurus diindikasikan kekurangan albumin di dalam tubuhnya.

Berbeda bila kadar albumin di dalam tubuh mencukupi, selain daya tahan tubuh meningkat, proses penyembuhan dari penyakit pun lebih cepat. Bila pun kelebihan biasanya disimpan di jaringan lemak dan tak akan membahayakan anak.

Pudji melakukan penelitian terhadap dua anak dengan gizi buruk yang sedang dalam pengobatan. Anak pertama diberikan biskuit yang tak mengandung albumin, sedangkan anak kedua diberikan biskuit yang mengandung albumin. Hasilnya, anak yang diberikan biskuit dengan kandungan albumin ikan gabus, BB-nya naik lebih cepat.

AYO, BERIKAN IKAN GABUS!

Tak hanya anak sakit yang kekurangan albumin, anak sehat pun bisa mengalami kekurangan albumin namun pada saat itu dia tidak sedang sakit. Bisa ditunjukkan dengan tubuh anak yang kurus, tidak terlihat segar, lemah, dan sebagainya. Namun gejala kurus tidak bisa selalu diindikasikan kalau anak kekurangan albumin. Bisa saja anak memang punya genetik kurus dari kedua orangtuanya atau penyakit lainnya. Menurut Pudji, untuk mendapatkan jawaban yang tepat, darah anak harus diperiksa di laboratorium untuk diketahui kadar protein albuminnya.

Namun, jangan menunggu sampai anak kekurangan albumin. Kita harus mencegah kejadian tersebut karena sangat mengganggu daya tahan tubuh, juga sistem metabolismenya. Kita bisa memberikan albumin secara alami kepada anak. Misalnya dengan menyediakan lauk ikan gabus dalam menu anak. Apalagi, ikan gabus mudah sekali didapatkan di pasar-pasar.

Menurut Pudji, kita bisa bebas memberikan ikan gabus kering atau basah. Namun karena rasa dan baunya yang tak selalu disenangi setiap anak, maka kita perlu membuat variasi menu yang menarik supaya anak senang mengonsumsinya. Bisa digoreng asin, goreng manis, dibuatkan abon, bahkan bisa disantan seperti ikan kakap. Sedangkan untuk bayi, bisa dicampur dengan nasi tim.

Mengenai waktu pemberiannya bisa kita atur sendiri: seminggu sekali atau dua kali, bahkan setiap hari pun boleh. Dengan mengonsumsi ikan gabus diharapkan anak tak akan kekurangan albumin. Namun tentu saja, kita tak boleh mengesampingkan asupan gizi seimbang. Gizi seimbang harus kita perhatikan dengan baik. Jadi, sekarang jangan memandang ikan gabus sebagai lauk orang pinggiran mengingat manfaatnya yang sangat besar.

ALTERNATIF PENGOBATAN MURAH

Kapsul ekstrak ikan gabus bisa dijadikan alternatif pengobatan yang sangat murah. Bayangkan, anak yang berkadar albumin rendah harus diberi infus seharga sekitar Rp1,4 juta per botol. Minimal pemberian adalah 3 botol. Jika dikalikan, maka biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp4,2 juta. Bila kebutuhan infus lebih banyak, tentu biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih besar. Tak heran bila banyak orangtua dari kalangan tak mampu sering mengeluh akan besarnya biaya pengobatan.

Keresahan Pudji akan banyaknya kasus gizi buruk pada anak pun terobati. Sebab, kini mereka tak perlu membayar mahal bila ingin memperbaiki masalah gizi anak. Mereka bisa menggunakan kapsul atau biskuit albumin ikan gabus. Atau, mereka bisa memberikan lauk ikan gabus pada anak-anak mereka.

Senin, 18 Oktober 2010

Gabus Temuan Sang Profesor

SUATU hari Eddy Suprayitno berburu ikan gabus. Hasil tangkapannya langsung dikukus. Air yang menetes dari ikan bernama latin Ophiocephalus striatus itu kemudian diteliti di laboratorium. Eureka! Dosen perikanan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu menemukan kadar albumin cukup tinggi dalam kandungan ekstrak sang gabus.

Menurut teori, kandungan albumin yang tinggi bisa mempercepat kesembuhan luka operasi dan luka bakar. Eddy lalu mengumpulkan 12 ekor tikus putih untuk menguji teori tersebut. Setelah berhasil, pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 43 tahun lalu itu mengirimkan resepnya ke Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang. Ekstrak dari 2 kilogram ikan gabus per hari diberikan pada sejumlah pasien yang memiliki kadar albumin rendah (1,8 g/dl).

Hasilnya, setelah delapan hari, kadar albumin di darah pasien menjadi normal, yakni 3,5-5,5 g/dl, dan luka operasi sembuh tanpa efek samping. Albumin merupakan protein yang paling banyak terkandung dalam plasma, sekitar 60% dari total plasma, atau 3,5 sampai 5,5 g/dl. Protein, yang banyak dijumpai pada telur, darah, dan susu ini memiliki fungsi biologis pengangkut asam lemak dalam darah.

Albumin juga berperan mengikat obat-obatan yang tidak mudah larut, seperti aspirin, antikoagulan koumarin, dan obat tidur. Selain mengobati luka bakar dan luka pascaoperasi, albumin bisa digunakan untuk menghindari timbulnya sembap paru-paru dan ginjal, serta carrier faktor pembekuan darah.

Sejak 1999, Eddy menggeluti penelitian itu. Hasilnya, Sabtu dua pekan lalu, suami Titik Dwi Sulistyai itu dikukuhkan sebagai guru besar (termuda) ilmu biokimia di Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya. "Saya ingin meningkatkan status ikan gabus dan membantu masyarakat kecil," katanya.

Eddy mengaku terinspirasi orang-orang Cina yang mengobati luka bakar dengan memakan ikan gabus. Selama ini, untuk mengobati luka bakar dan pascaoperasi digunakan serum human albumin yang diproduksi dari darah manusia. Untuk mengobati luka pascaoperasi dibutuhkan tiga ampul serum albumin, Rp 1,3 juta per ampulnya. "Kasihan orang yang tidak mampu," ujar Eddy, yang memperoleh gelar doktor-nya di Universitas Airlangga, Surabaya.

Dengan meminum ekstrak ikan gabus, pasien hanya membutuhkan 24 kilogram ikan gabus untuk menyembuhkan luka operasi atau luka bakar. Malah, menurut Eddy, luka dapat sembuh tiga hari lebih cepat ketimbang menggunakan serum albumin. Jika harga sekilo ikan gabus Rp 20.000 (data tahun 2003), total biaya tak lebih dari Rp 500.000.

Namun, Hafid Bajamal, ahli bedah pada Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, berpendapat lain. Katanya, pemberian albumin hanya dilakukan bila tubuh benar-benar membutuhkan. Alasannya, proses penyembuhan luka sudah diatur tubuh. Penderita luka pascaoperasi, menurut Hafid, lebih efektif menggunakan serum albumin.

Dokter di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, itu mengakui, rumah sakit tempatnya bekerja pernah menggunakan ekstrak ikan gabus untuk menyembuhkan luka pascaoperasi, tapi hasilnya tak seperti yang diharapkan. "Pemberian albumin ikan gabus lebih cocok untuk penyembuhan jangka panjang," katanya.

Toh, temuan Eddy sudah dilirik PT Otsuka Indonesia, produsen cairan infus yang bermarkas di Lawang, Malang. Kini, Eddy melanjutkan penelitian untuk memproduksi albumin dalam bentuk salep dan bubuk. "Saya ingin tahu, mana yang lebih efektif," katanya.

Heru Pamuji, dan Rachmat Hidayat (Surabaya)
GATRA, Nomor 09 Beredar Senin 13 Januari 2003

Minggu, 17 Oktober 2010

Manfaat Chanalbumin dalam Mencegah / Membantu Penyembuhan Berbagai Penyakit (II)

Luka Bakar
Mengandung cystine yang didukung oleh asam amino lainnya, sangat baik untuk pemulihan luka bakar, gangguan kulit, pasca operasi / pembedahan dan anti penuaan.

Cedera Otak
Baik untuk membantu mengatur perbaikan jaringan organ otak yang rusak / cedera otak / pasca stroke / parkinson.

Gula Darah / Diabetes Mellitus
Memperbaiki jaringan sel pankreas yang mulai rusak, sehinggga organ pankreas dapat tetap menghasilkan hormone insulin kembali normal, dan membantu menstabilkan kadar gula dalam darah bagi penderita hipoglikemi.

Luka Dalam / Luar
Membantu pemulihan luka dalam maupun luar, karena sifatnya memperbaiki jaringan organ tubuh yang melepas radikal bebas.

Pada saat masa kemoterapidan radioterapik
Mengurangi dan mencegah efek-efek yang kurang baik dari kerja kemoterapi dan radioterapi, dan radioterapi seperti badan terasa lemas, lemah, kerusakan bagian tubuh, dan mual. tanpa mengurangi fungsi kerja kemoterapi dan radioterapi itu sendiri.

Stroke
Setelah mengalami serangan stroke, beberapa bagian tubuh akan mengalami kelemahan fungsi, bahkan bisa berakibat tidak berfungsinya beberapa bagian tubuh, alkuten membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat dan memperbaiki jaringan organ tubuh yang penting untuk otot, otak dan sistem syaraf sehingga menguatkan sistem kekebalan tubuh serta menjadi anti radikal bebas.

Persendian / tulang
Mengandung proline yang sangat baik untuk memicu berfungsinya sendi-sendi, dan juga mengandung lysin yang berfungsi memastikan penyerapan kalsium yang memadai dan mempermudah pembentukan kolagen yang bisa membungkus tulang rawan dan jaringan penyambung, juga mendorong percepatan penyembuhan tulang.

Pencernaan
Membantu fungsi saluran pencernaan dan usus agar dapat bekerja baik.

Depresi
Asam amino threonine dan asam amino tyrosine yang digunakan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi salah satu hormone utama untuk metabolisme kesehatan kulit Dan mental, untuk mengatasi depresi.

Prostate
Menjaga sistem syaraf pusat, bagi kaum laki-laki, glycine memainkan peran penting esensial untuk menjaga fungsi-fungsi prostate agar tetap sehat.

Manula
Alkuten menyebabkan pencernaan dapat menyerap makanan dengan baik dan akan meregenerasi / membaharui semua sel-sel atau jaringan tubuh kita yang mulai kurang berfungsi dengan baik, sehingga para manula akan menjadi sehat kembali dan tidak mudah sakit.

Manfaat Chanalbumin dalam Mencegah / Membantu Penyembuhan Berbagai Penyakit

Kekurangan Albumin dalam tubuh
Dapat menambah albumin dalam tubuh, tanpa perlu khawatir kelebihan albumin. Karena berasal dari bahan alami, sehingga jika ada kelebihan albumin akan dibuang dengan sendirinya oleh tubuh melalui sistem pembuangan tanpa efek samping bagi tubuh. Selain itu, chanalbumin aman bagi penderita kolesterol karena mengandung lemak tak jenuh, serta aman juga bagi penderita ginjal.

Jantung
Mengandung lisin untuk menurunkan kadar lemak dalam darah dan trigliserida, sehingga mengurangi resiko stroke, serangan jantung, penyempitan pembuluh darah, serta menurunkan kadar homosistein dalam darah yang menyebabkan penyakit jantung. Mengandung prolin yang dapat menguatkan otot-otot jantung.

Kanker
Mengandung zat aktif allyl sulfide yang dapat menghambat pertumbuhan hormon pemicu tumbuhnya sel kanker pada tubuh.

Liver
Dapat memperbaiki jaringan organ hati.

Asma
Memperbaiki sel-sel saluran pernafasan (bronchus).

Lupus
Memperbaiki sel-sel otak dan sistem syaraf pusat serta kekebalan tubuh.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Kulit Ikan Gabus sebagai Sumber Protein

Kulit Ikan Gabus sebagai sumber protein yang diolah menjadi pempek bergizi tinggi. Kandungan albumin dalam kulit ikan mampu mempercepat proses penyembuhan luka.Satu lagi prestasi ditorehkan oleh siswa asal Sumsel. Dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palembang Syahrial Cahyanto (SMKN 2) dan Chintia Romadayanti (SMKN 6) berhasil mengharumkan nama Sumsel atas prestasinya. Lewat ajang lomba karya ilmiah siswa dalam rangka gelar prestasi dan bela negara tingkat nasional 2009 di Yogyakarta yang digeber Direktorat Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), keduanya mampu menjadi yang terbaik.

“Mereka berdua menyisikan 20 peserta dari 21 peserta yang berasal dari 21 Provinsi di Indonesia,”ujar Emi Hestiani SPd, selaku guru pembimbing. Keberhasilan yang dicapai sangat membanggakan. Keduanya berhasil meraah juara I untuk tingkat Nasional dengan mendapat medali emas, uang pembinaan Rp 12 juta, dan piagam.

Sebagai penulis Chintia Romadayanti dan Syahrial Cahyanto mengatakan, karya ilmiah ditulisnya megambil tema pemanfaatan kulit ikan Gabus sebagai sumber protein bergizi tinggi. Tema tersebut kata Chintia, diambil sesuai dengan tema yang diusung yakni pemanfaatan kekayaan hayati daerah-ku terhadap ketahanan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Kamis, 14 Oktober 2010

Ikan Gabus / Ikan Kutuk

Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Melayu, Banjar), kocolan (Betawi), bogo (Sunda), bayong, bogo, licingan (Banyumas), kutuk (Jawa), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).

Ikan gabus adalah ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.

Sisi atas tubuh --dari kepala hingga ke ekor-- berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Chanalbumin, Kapsul Ikan Gabus / Kutuk / Common Snakehead Fish (Channa Striata)

Kemasan : Botol @900mg x 20 Kapsul

Chanalbumin adalah produk dari ikan gabus ( channa striata) berbentuk powder yang dikemas dalam kapsul. Sangat praktis dan mudah dikonsumsi kapan saja. Chanalbumin terbuat dari ikan gabus segar, diambil dagingnya yang kaya protein dan albumin. Selanjutnya ditepungkan dengan kadar air maksimal 3% . Seluruh prosesnya dikerjakan secara higienis dan tanpa tambahan bahan lainnya.
Chanalbumin sangat bermanfaat untuk mereka yang mengalami hipoalbumin ( rendah albumin) , luka dalam dan luka luar, pasca operasi, luka bakar, pasca melahirkan, khitan, kecelakaan, dan luka kronis lainnya.

Harga :
* Untuk pembelian minimal 10 botol Harga Rp. 110.000, - / botol ( isi 20 kapsul) .
* Untuk pembelian minimal 5 botol Harga Rp. 120.000, - / botol ( isi 20 kapsul) .
* Untuk pembelian 1 botol Harga Rp. 130.000, - / botol ( isi 20 kapsul) .

Selasa, 12 Oktober 2010

Albumin pada Ikan Gabus / Kutuk

Albumin adalah salah satu jenis protein yang penting dan terbanyak dalam plasma yang kadarnya mencapai 60% atau 3,5 - 5,5g/dl. Albumin mengikat air, kation (seperti Ca2 +, Na + dan K +), asam lemak, hormon, bilirubin, dan obat-obatan serta logam berat yang tidak mudah larut dalam darah. Fungsi utamanya adalah untuk mengatur tekanan osmotik koloid darah (http://en.wikipedia.org/wiki/Albumin).

Albumin diperlukan manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka, yaitu pembentukan jaringan sel baru. Pembentukan jaringan sel baru ini juga sangat diperlukan pada masa pertumbuhan (bayi, kanak-kanak, remaja dan ibu hamil).

Pada ikan-ikan yang sering dikonsumsi, seperti lele, nila, bandeng, ikan mas, dan lain-lain kadar albuminnya relatif rendah. Tetapi pada ikan gabus/ kutuk kadar albuminnya relatif tinggi, sekitar 3x lipat dari ikan konsumsi lain. Setelah dibuat powder kadar albuminnya sekitar 30% (hasil analisa LABKESDA DIY). Asam aminonya juga sangat lengkap dan mengandung mineral seng dan trace elemen lain yang diperlukan tubuh.

Berdasarkan penelitian khusus oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno MS, Guru Besar Ilmu Biokimia Ikan, Fakultas Perikanan Unibraw pada 2003, dengan penelitian yang berjudul "Albumin
Ikan Gabussebagai Makanan Fungsional Mengatasi Permasalahan Gizi Masa Depan", bahwa kandungan protein ikan gabus paling tinggi dan strukturnya lebih lengkap dibandingkan jenis ikan lain. (Blog Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno MS, http://profeddys.blogspot.com/)